202 Sekolah di Jakut Sudah Miliki Bank Sampah
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara meluncurkan gerakan menabung sampah di sekolah Oktober 2018 lalu. Hingga kini, sudah 202 sekolah dari mulai SD hingga SLTA memiliki bank sampah yang aktif beroperasi.
Keseluruhannya itu aktif. Masing-masing ada yang jual ke sudin, kecamatan dan ada yang langsung ke pengepul
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Slamet Riyadi menjelaskan, dari total 202 sekolah tersebut, 168 di antaranya merupakan sekolah negeri dan sisanya, 34 sekolah swasta.
"Keseluruhannya itu aktif. Masing-masing ada yang jual ke sudin, kecamatan dan ada yang langsung ke pengepul," katanya, Senin (14/10).
Pemkot Jaksel Evaluasi Bank Sampah SekolahDijelaskan Slamet, volume sampah yang dihasilkan oleh masing-masing sekolah tidak terlalu besar. Namun, pihaknya lebih melihat aspek penyadaran pengelolaan sampah sejak dini di sekolah.
Secara teknis, gerakan menabung sampah di sekolah juga sudah bekerja sama dengan salah satu bank nasional. Hasil sampah itupun bisa dikonversi dalam bentuk tabungan oleh nasabah.
"Yang pembinaannya langsung di bawah kita ada 10 sekolah. Kita harap ada efek penyadaran sedari dini dari gerakan ini," tandasnya.